Senin, 30 Maret 2015

Tipografi

Typography. Design by Burakbaysal
Definisi
Tipografi, seni cetak atau tata huruf adalah suatu kesenian dan teknik memilih dan atau menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang yang tersedia, untuk menciptakan sebuah kesan tertentu guna kenyamanan membaca semaksimal mungkin.
Teknik penulisan tipografi dikenal juga dengan sebutan seni rupa huruf (type design), yaitu karya atau desain  yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni rupa huruf, pengertian huruf sebagai lambang bunyi dapat diabaikan.
Ada banyak sekali jenis huruf yang bisa kita amati. Mungkin di komputer kita sendiri sudah terinstal ratusan bahkan hingga ribuan file font (bentuk, ukuran dana model huruf pada sebuah program atau software). Beberapa font bentuknya unik dan aneh sehingga mudah sekali untuk kita kenali walau hanya melihat sekejap mata, sementara beberapa yang lainnya sekilas tampak hampir memiliki bentuk yang serupa.
Berdasarkan bentuknya, para pakar tipografi umumnya membagi jenis huruf kedalam dua kelompok besar, yaitu serif dan sans serif. lalu ada lagi kelompok ketiga dan keempat yang disebut scipt dan dekoratif.
Serif & Sans Serif
*pict by google
Serif adalah kelompok jenis huruf yang memiliki "tangkai" (stem). Lihatlah font Times New Roman, Bodoni, Garamond atau Egyptian. Persis mendekati ujung kaki-kaki hurufnya, baik di bagian atas maupun bawah, terdapat pelebaran yang menyerupai penopang atau tangkai. Menurut sejarah, asal usul bentuk huruf ini adalah mengikuti bentuk pilar-pilar bangunan di Yunani Kuno. Seperti kita ketahui, bagian atas dan bawah tiang pilar memang mempunyai bentuk yang lebih besar agar bisa membuat pilar lebih kokoh dana tahan lama. Sementara sans serif (atau "tanpa" serif) adalah jenis huruf yang berguna sebaliknya, yaitu tidak memiliki tangkai, ujung-ujung kakinya polos begitu saja. Contohnya Arial atau Helvetica (kedua jenis font ini sering disebut-sebut memilki bentuk yang hampir serupa). Contoh lain jenis huruf sans adalah ITC Officia Sans.
Jenis-jenis Serif
Huruf-huruf mas lama (old style) seperti Gramond dan huruf-huruf masa transisi (transitional) seperti Times New Roman misalnya, memilki tangkai yang sudutnya lengkung. Sementara pada huruf-huruf masa modern seperti Bodoni, tangkainya bersudut siku. Ada lagi yang bersudut siku pula, tapi relatif tebal atau tinggi. Contohnya Egyptian. Tipe serif seperti Egyptian kadang disebut slab serif. Beberapa huruf unik tertentu memiliki tangkai serif negatif, yaitu tangkai yang masuk ke sisi dalam kaki akan nampak lebih kecil dari batang kakinya sendiri.
Skrip & Dekoratif
Selain serif & sans serif ada pula jenis huruf "sambung" dan huruf "gaya bebas". Huruf samung atau skipt bisa juga kita sebut sebagai "huruf tulis tangan" (handwriting) karena menyerupau tulisan tangan manusia. Atau bisa juga disebut "huruf undangan", karena seperti yang kita tau font jenis tersebut sering muncul pada kartu-kartu undangan pernikahan (khususnya Indonesia) karena jika dipandang akan terlihat indah dan anggun.
Terdapat banyak sekali jenis huruf script dan handwriting, mulai dari yang kuno hingga yang modern, dari yang agak lurus hingga miring dan melingkar-lingkar. Sementara huruf "gaya bebas" mencakup segala macam jenis huruf aneh dan sulit dikategorikan dalam ketiga kategori lainnya. Kadang huruf ini bisa diinspirasi dari bentuk geometris tertentu, memadukan gambar atau pola tertentu, dan sebagainya.
Pada komputer juga dikenal jenis font Wingdings yang sebenarnya adalah clipart. Tiap hurufnya murni berupa ikon atau gambar, bukan huruf. Umumnya jenis-jenis huruf skrip dan dekoratif digunakan untuk hiasan atau dekorasi, sama sekali bukan untuk teks maupun headline teks. Karena derajat kompleksitasnya lebih tinggi, maka tidak cocok untuk teks karena akan menyulitkan pembacaan.
Sejarah Tipografi
Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari pengunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.
Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa.
Puncak perkembangan tipografi terjadi kurang lebih pada abad 8SM, di roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyemurnakannya sehingga akhirnya terbentuk huruf-huruf Romawi.
Saat ini tipografi telah mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dilakukan dan dalam waktu yang sangat singkat ditambah lagi dengan jenis huruf yang jumlahnya banyak.
Klasifikasi Rupa Huruf
Dalam beberapa literatur tipografi rupa huruf dapat digolongkan dalam beberapa klasifikasi, yang berguna untuk mempermudah mengidentifkasi rupa huruf tersebut. Berdasarkan klarisifikasi yang umum dan sering dipakai, klasifikasi berdasarkan timeline sejarahnya dan fungsinya rupa huruf digolongkan menjadi:
  • Blackletter/Old English/Textura
    Berdasar pada tulisan tangan (script) yang populer pada abad pertengahann (sekitar abad 17) di Jerman (gaya gothic) dan Irlandia (gaya celtic).
  • Humanis/Venetian
    berdasar pada tulisan tangan (script) gaya Romawi di Italia. Disebut humanis karena goresannya seperti tulisan tangan manusia.
  • Old Style
    Merupakan rupa huruf serif yang sudah berupa metal type, gaya ini sempat mendominasi industri percetakan selama 200 tahun.
  • Transitional
    Berupa huruf serif. Muncul pertama kali sekitar tahun 1692 oleh Philip Granjean, diberi nama Roman du Roi "rupa huruf raja", karena dibuat atas perintah raja Louis XIV.
  • Modern/Didone
    Rupa huruf serif, muncul pada sekitar abad 17, menjelang zaman modern.
  • Slab Serif/Egyptian
    Rupa huruf serif, muncuk sekitar abad 19. Terkadang disebut sebagai Egytian karena bentuknya yang mirip denga gaya seni atau arsitektur Mesir Kuno.
  • Sans-Serif
    Merupakan rupa huruf tanpa kait.
  • Grotesque Sans-Serif
    Rupa huruf yang muncul sebelum abad 20.
  • Geometris Sans-Serif
    bentuk rupa dana hurufnya berdasarkan bentuk-bentuk geometris, seperti lingkaran segiempat dan segitiga.
  • Humanis Sans-Serif
    Bentuk rupa hurufnya seperti tulisan tangan manusia.
  • Display/Dekoratif
    muncul sekitar abad ke 19, untuk menjawab kebutuhan di dunia periklanan. Cirinya adalah ukurannya yang besar.
  • Script dan Cursive
    bentuknya menyerupai handwriting-tulisan tangan manusia. Script, hurufnya kecil-kecil dan saling menyambung. Sedangkan Cursive tidak.
Selain itu ada juga klasifikasi yang dilakukan berdasar pada bentuk rupa hurufnya, berikut:
  • Roman
    Pada awalnya merupakan kumpulan huruf kapital seperti yang bisa kita temui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku.
  • Serif
    Memiliki ciri siripan diujungnya. Selain untuk membantu keterbacaan, sirpan juga memudahkan huruf  saat diukir ke batu.
  • Egyptian
    Populer pula dengan sebutan slab serif. Cirinya adalah kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang hampir sama atau bahkan benar-benar sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
  • Sans Serif
    Dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
  • Script
    Merupakan bentuk goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab.
  • Miscellanous
    merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Namun ditambah hiasan dan ornamen atau garis-garis dekoratif kedalamnya. Kesan yang dimiliki dekoratif dan ornamental.
     
Kejelasan Bentuk Huruf dan Keterbacaan
Kejelasan bentuk huruf (legibillity) ialah tingkat kemudahan mata untuk menganali suatu karakter/rupa bentuk huruf/tulisan dengan tanpa bersusah payah. Hal tersebut dapat  ditentukan oleh:
  1. kerumitan desain huruf, seperti penggunaan siripan, goresan dan sebagainya;
  2.  Penggunaan warna;
  3. frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Keterbacaan (readability) adalah tingkat kenyamanan/kemudahan suatu susunan huruf saat dibaca yang dipengaruhi oleh:
  1. Jenis huruf;
  2. Ukuran;
  3. Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan dan sebagainya; dan
  4. Kontras warna terhadap latar belakang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar