Sabtu, 07 Januari 2017

Persepsi: Pengertian & Jenis

Persepsi

Persepsi (latin perceptio, percipio) adalah sebuah tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan. Persepsi meliputi semua sinyal dalam sistem syaraf, yang merupakan hasil dari stimulasi fisik atau kimia dari organ pengindra (wikipedia.org/wiki/persepsi).
Berdasar pada keterangan diatas, persepsi diarahkan sebagai tindakan penciptaan makna atas pemikiran atau pengalaman tertentu sebagai tolak ukurnya. Artinya, persepsi mengolah informasi atas data-data yang sebelumnya pernah diterima, entah melalui pendengaran, melihat, merasakan langsung atau melalui dorongan tertentu atas dasar kehendak, yang akhirnya menjadi pandangan orang tersebut terhadap lingkungannya.
Persepsi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Misalnya, penglihatan yang merupakan cahaya yang mengenai retina pada mata, penciuman hidung yang memakai molekul bau (membaui, aroma), dan pendengaran yang melibatkan gelombang suara. Persepsi bukanlah penerimaan isyarat secara pasif, tetapi dibentuk oleh pembelajaran, ingatan, harapan, dan perhatian. Persepsi bergantung pada fungsi kompleks sistem syaraf, tetapi tampak tidak ada karena terjadi di luar kesadaran (wikipedia.org).
Kegiatan persepsi sering kali dikaitkan dengan ilmu psikologi. Hal ini wajar, karena segi keilmuan yang dimilikinya memang merupakan cabang ilmu psikologi. Dikuatkan pula dengan sumber-sumber juga filsuf pengembang keilmuan persepsi yang merupakan para pakar ilmu psikologi.

Jenis

Proses pemahaman terhadap rangsangan atau stimulus yang diperoleh oleh indera menyebabkan terbaginya persepsi kedalam beberapa jenis, diantaranya ialah:
  1. Persepsi Visual
    Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, serta mempengaruhi bayi juga balita dalam memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari.
    Persepsi visual merupakan hasil dari apa yang kita lihat baik sebelum melihat atau masih membayangkan dan sesudah melakukan pada objek yang dituju.
  2. Persepsi Auditori
    Persepsi auditori di dapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.
  3. Persepsi Perabaan
    Persepsi perabaan didapatkan dari indera taktil, yaitu telinga.
  4. Persepsi Penciuman
    Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.
  5. Persepsi Pengecapan
    Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.
  6. Persepsi Selektif
    Persepsi selektif adalah menginterpretasikan secara selektif apa yang dilihat seseorang yang berdasarkan pada minat, latar belakang, pengalaman, dan sikap.

Note:

  • Persepsi adalah tindakan pengambilan keputusan atas informasi dan data yang telah ada atau pernah dialami sebelumnya untuk mengambil tindakan dan pandangan pada lingkungan sekitarnya.
  • Persepsi berbeda dengan sensasi, sensasi hanya perasaan atau penilaian sementara yang keputusannya hanya berdasar pada apa yang di depannya atau dilihatnya atau dirasakannya.
  • Persepsi hampir serupa dengan opini (atau memang itu).

Sumber:


Kamis, 05 Januari 2017

Interpretasi Simultan (Simultaneous Interpreter)

Simultan

Merupakan sebuah proses atau kegiatan yang memungkinkan si pelaku melakukan komunikasi lintas bahasa dan budaya secara langsung di waktu dan tempat yang sama. Pelaku dari SE (Simultaneous Interpretation) sendiri ialah seorang penerjemah profesional, yang terlatih untuk mendengarkan dan memahami bahasa asing pada waktu yang sama (tanpa jeda atau halangan).
Kemampuan seorang SE sebenarnya merupakan kemampuan khusus, bukan hanya dinilai dari penguasaan bahasa saja. Di dalamnya mengandung penilaian pelafalan dan mendengarkan, memahami budaya dan bahasa asing sekaligus. Untuk menguasainya, seorang SE memiliki pendidikan dan pelatihan khusus. Tidak serta merta semua penerjemah (translator) dapat menajdi seorang SE.

Perbedaan Translator dengan Interpreter

Baik translator maupun interpreter sebenarnya sangat baik, terampil juga mampu berkomunikasi dalam bahsa yang berbeda. Namun ternyata keduanya ini meiliki fungsi yang berbeda. Jangan salah.
Seorang translator (penerjemah) biasanya akan bekerja pada bidang tertulis, sedangkan seorang Simultaneous Interpreter (SE) melakukannya ditempat yang sama dan secara lisan juga pada waktu yang sama. Seorang SE harus berfikir dan berbicara untuk menafsirkan pada saat yang sama, tentunya hal ini sangat sulut untuk dicapai. Karena presisi dan akurasi dalam pemahaman kebahasaan yang berbeda akan menjadi perhatian utamanya. Bukan hanya bahasa yang berbeda. Alih-alih menjadi interpreter malah kesulitan, ketika salah memahami ucapan si pembicara bahasa asing akhirnya malah menjadi petaka, dan kesalahnya menjadi kesalah fahaman yang fatal akibat salah tafsirnya (gudang-bahasaku.blogspot.com).

Note:

  1. Seorang penerjemah (translator) berbeda dengan interpreter
  2. Seorang interpreter cenderung menerjemahkan bahasa langsung pada saat yang sama, sedangkan seorang translator menerjemahkan di dalam ruangan tertentu pada bidang atau bahan yang telah tertulis atau sudah ada sebelumnya.

Sumber:


Interpretasi: Pengertian & Pemahaman Dasar

Interpretasi

Orang-orang awam mungkin akan kikuk dan bingung ketika membaca atau mengeja apa itu "interpretasi", bahkan sebagiannya mungkin tidak tahu sekali. Istilah interpretasi memang jarang sekali kita temui dan bahkan untuk digunakan dalam istilah sehari-hari. Karena biasanya istilah ini lebih sering kita temui di artikel-artikel ilmiah, berita koran (interpretasi data), interpretasi karya seni, sejarah dan sebagainya.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Interpretasi bebrarti pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu; tafsiran;. Mudahnya, interpretasi adalah sebuah kegiatan pemaknaan dari hal-hal yang mungkin sukar untuk difahami, entah dari segi kebahasaan yang berbeda atau sastrawi, maupun lukisan dan karya seni lain yang sulit dimengerti maknanya. Kegiatan interpretasi berguna sebagai jembatan penghubung maksud dari si pembicara atau informan pertama kepada penerima informasi (receiver) atau khalayak (audience) yang secara kebahasaan atau pemikiran yang berbeda agar mudah difahami dan diterima informasinya.
Interpretasi atau penafsiran merupakan kegiatan komunikasi melalui lisan atau gerakan, antara dua atau lebih pembicara (speaker) yang tidak dapat menggunakan bahasa maupun simbol-simbol yang sama, baik secara simultan ataupun berurutan (wikipedia.org). Menurut definisi lain, interpretasi hanya digunakan sebagai sebuah metode dalam penafsiran ketika dibutuhkan saja. Artinya, ketika suatu objek (karya seni, ujaran, dsb) sudah jelas maknanya, maka hal tersebut sudah tidak dibutuhkan lagi.
Istilah interpretasi merujuk pada kegiatan penafsiran, yang sedang berlangsung (kegiatan penafsirannya) maupun yang sudah dalam bentuk hasil. Sebuah interpretasi juga dapat berasal dari presentasi atau kumpulan informasi lain, yang akhirnya diubah dan disesuaikan dengan/dalam kumpulan simbol-simbol tertentu yang lebih spesifik hingga akhirnya dapat mudah difahami dan diterima ketika disampaikan kepada khalayak yang lebih luas. Informasi tersebut dapat berupa gambar, tulisan, maupun secara lisan.
Tujuan utama dari interpretasi tidak lain sebagai bentuk peningkatan kesefahaman dalam pengertian suatu hal atau problematika, namun di beberapa sisi interpretasi justru menjadi kacau dengan menjadi cuci otak dan propaganda, yang justru malah membuat kacau pengertian dan kebingungan persepsi khalayak.

Note:

  1. Pelaku interpretasi disebut sebagai peng-interpretasi
  2. Prosenya (proses penafsiran) disebut sebagai peng-interpretasian
  3. Kegiatannya (legiatan menafsirkan) disebut sebagai meng-interpretasikan.

Sumber:

  • wikipedia.org
  • kbbi.web.id/interpretasi
  • Pemahaman & pengembangan atas isi mata kuliah
Baca juga Interpretasi Simultan dan Interpretasi Berurutan