- Komunikator Terlembaga
Menurut Wright, seorang komunikator komunikasi massa bergerak dalam oraganisasi yang kompleks. Secara kronologis proses penyampaian pesan dari komunikator hingga sampai kepada komunikan.
Apabila pesan tersebut akan disampaikan oleh surat kabar, maka prosesnya akan seperti ini: komunikator menyusun pesan dalam bentuk artikel (apakah atas dasar keinginannya, atau keperluan media massa yang bersangkutan?), lalu pesan tersebut (yang berupa artikel) akan diperiksa ulang oleh penanggung jawab rubrik, dari penanggung jawab rubrik diserahkan kepada redaksi untuk diperiksa akan layak atau tidaknya pesan tersebut untuk dimuat dengan pertimbangannya untuk memastikan pesan itu tidak menyalahi kebijakan dari media massa yang bersangkutan. Ketika sudah memastikan kelayakan pesan/berita tersebut, lalu akan dibuatkan settingannya dan diperiksa ulang oleh korektor redaksi, disusun layout man untuk membuat komposisi pesannya lebih menarik, platting, dan akhirnya masuk ke mesin cetak. Tahap tahap terakhir, setelah dicetak, adalah tugas distributor untuk mendistribusikan pesan tersebut kepada khalayak.
Bagaimana jika pesan itu disampaikan oleh media televisi ? Tentu akan lebih banyak lagi melibatkan orang dalam proses penyampaian pesannya, seperti juru kamera, juru lampu, pengarah acara, bagian make-up, floor manajer, dan lainnya. Selain itu akan dibutuhkan juga dana yang besar dan peralatan yang lebih banyak.
- Pesan Bersifat Umum (General/Universal Message)
Komunikasi massa ditujukan untuk semua orang artinya tidak ditujukan khusus untuk kelompok tertentu sahaja, oleh karenanya pesan yang disampaikan sifatnya umum (General Message).
Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Naum, tak semua fakta dan peristiwa disekeliling kita dapat disajikan menjadi informasi media massa. Pesan komunikasi massa yang akan dibentuk harus memenuhi kriteria dan kemenarikan tertentu, atau bisa dibilang penting sekaligus menarik bagi sebagian besar komunikan. Dengan demikian, pesan kriteria dari pesan yang penting dan menarik tersebut akan memiliki ukurannya sendiri di benak komunikannya. Misalnya, berita pemilihan Lurah di Kelurahan Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta, dapat dianggap penting oleh warga sekitar kelurahan, tapi tidak penting bagi masyarakat luar kelurahan tersebut.
- Komunikasi Anonim & Heterogen
Pada komunikasi interpersonal komunikator akan mengenal komunikannya, mengetahui ientitasnya seperti nama, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, bahkan hingga sikap dan perilaku kebiasaanya. Sedangkan dalam komunikasi massa komunikator tidak mengenal komunikannya (Anonim). Ini disebabkan oleh dalam penyampaian pesan/informasinya komunikator menggunakan media sebagai penghubung dengan komunikannya, oleh karenanya satu sama lain tidak mengenal karena tidak bertatap muka secara langsung.
Selain bersifat anonim, komunikasi massa juga bersifat heterogen. Artinya komunikan dari komunikasi massa terdiri dari kelompok yang berbeda-beda satu sama lainnya, yang mana dapat dikelompokan berdasar faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, Agama, latar belakang budaya, dan tingkat ekonomi. Jadi bukan ditujukan untuk kelompok tertentu saja, namun mencakup semua elemen masyarakat tanpa dibatasi apapun karena sifat penyampaian pesan komunikasi massa serempak.
- Pesan Serempak
Jumlah sasaran komunikan komunikasi massa relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, pesan yang disampaikan akan diperoleh oleh komunikan yang banyak tersebut dalam satu waktu dan bersamaan.
Kesamaan waktu penyampaian hingga penerimaan pesan komunikasi massa melalui media ini disampaikan oleh komunikator melalui media sebagai penghubungnya kepada komunikan, contohnya acara televisi yang ditayangkan melalui televisi yang setiap harinya ditonton oleh jutaan pemirsa televisi. Mereka (komunikan) secara serempak, pada waktu yang sama menonton acara-acara di televisi.
- Mengutamakan Isi Pesan
Setiap jenis komunikasi pasti akan melibatkan unsur isi pesan dan hubungannya sekaligus. Jika pada komunikasi interpersonal unsur hubungan sangat penting bahkan utama, sebaliknya pada komunikasi massa yang paling penting dan diutamakan ialah isi dari pesan tersebut.
Dalam komunikasi massa pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang digunakan.
- Bersifat Satu Arah (One Way Communication)
Komunikasi massa adalah komunikasi yang sifatnya satu arah (One Way Communication). Komunikan dan si komunikator tidak dapat kontak secara langsung, karena penyampaian pesannya disampaikan melalui media. Misalnya, ketika kita sedang menonton acara televisi, lalu ada bagian pesan yang tak dapat kita fahami dari si komunikator, kita tidak dapat memintanya untuk mengulang atau menjelaskan secara rinci, jadi pesan yang diterima akan apa adanya sebagaimana yang telah disampaikan. Dengan demikian, komunikasi massa bersifat satu arah (One Way Communication).
Umpan Balik Tertunda (Delayed Feedback)
Umpan balik (Feedback) merupakan salah satu faktor yang penting dari bentuk komunikasi apapun. Efektifitas sebuah komunikasi seringkali dapat diketahui dari feedback yang disampaikan oleh komunikannya.
Umpan balik sebagai respon mempunyai volume yang tidak terbatas pada komunikasi interpersonal. Misalnya gerakan bibir saat berbicara, posisi dan gerak tubuh, intonasi rendah-tinggi suara dan gerakan dapat diartikan secara langsung. Namun, sebaliknya yang berlaku pada komunikasi massa. Umpan balik yang tercipta dari komunikasi ini tak dapat dirasakan secara langsung. Ini disebabkan oleh penyampaian pesannya yang melalui media. (Erwin)
Sabtu, 21 Maret 2015
Karakteristik Komunikasi Massa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar